History of Chocolate:
Kita semua sudah pasti mengenal dan merasakan apa itu
coklat. Coklat ada dimana-mana mulai dari kue sampai wafer. Singkat kata dunia
sudah mengenal dalam kehidupan sehari-harinya, tetapi apakah kita tahu sejarah
ditemukannya coklat? OK, here's the story how it began:
Berdasar telaah farmakologisnya, biji coklat berasal
dari biji theobroma cacao (famili sterculiaceae) yang dipanggang. Pohon
coklat ini sendiri biasa disebut madre cacao. Oleh Linneus yang berkebangsaan
Swedia, pohon coklat ini diberi nama dalam bahasa Yunani, “Theo” yang berarti
dewa dan “broma” yang berarti makanan. Terjemahan harafiahnya Theobroma
cacao sendiri, artinya “makanan para dewa”.
Aslinya kata ‘cacao’ berasal dari bahasa Maya, Ka’kau. Bersamaan dengan kata “chocolate” dari “Chocol’haa” dan kata kerja, chokola’j, yang artinya “minum coklat bersama”. Bangsa Maya percaya kalau ka’kau ditemukan oleh para dewa disebuah gunung yang berisi makanan-makanan lezat lainnya, untuk digunakan oleh orang Maya. Berdasarkan mitologi Maya, HunahpÚ memberikan coklat kepada bangsa Maya setelah manusia diciptakan oleh nenek Dewi yang suci, Ixmucane.
Sedangkan kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit.
Christopher Columbus adalah orang Eropa yang pertama kali kontak dengan cokelat tanggal 15 Agustus 1502, pada perjalanannya yang keempat dan yang terakhir ke Amerika. Putra Columbus, Ferdinand menulis tentang pertemuan tersebut sebagai berikut. “mereka sepertinya mengganggap almod ini (merujuk kepada biji coklat) sebagai barang yang nilainya tinggi. Pada saat mereka dibawa di atas kapal bersama-sama dengan barang lainnya, aku mengamati bahwa pada saat salah satu dari almond ini terjatuh, mereka semua berhenti untuk mengambilkanya, seolah-olah sebuah mata telah jatuh.”
Di Guatemala, satu tomat besar setara dengan satu biji coklat, 4 biji coklat dapat membeli labu besar, dan 100 biji coklat dapat membeli kelinci atau kalkun betina, dan 1000 biji coklat setara dengan seorang budak. Dapat dilihat disini bahwa biji coklat merupakan barang yang mewah. Pada jaman Maya, salah satu dari hak istimewa kaum elit (istana, aristokrat, shaman, artis, pedagang dan prajurit) adalah untuk meminum coklat.
Aslinya kata ‘cacao’ berasal dari bahasa Maya, Ka’kau. Bersamaan dengan kata “chocolate” dari “Chocol’haa” dan kata kerja, chokola’j, yang artinya “minum coklat bersama”. Bangsa Maya percaya kalau ka’kau ditemukan oleh para dewa disebuah gunung yang berisi makanan-makanan lezat lainnya, untuk digunakan oleh orang Maya. Berdasarkan mitologi Maya, HunahpÚ memberikan coklat kepada bangsa Maya setelah manusia diciptakan oleh nenek Dewi yang suci, Ixmucane.
Sedangkan kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit.
Christopher Columbus adalah orang Eropa yang pertama kali kontak dengan cokelat tanggal 15 Agustus 1502, pada perjalanannya yang keempat dan yang terakhir ke Amerika. Putra Columbus, Ferdinand menulis tentang pertemuan tersebut sebagai berikut. “mereka sepertinya mengganggap almod ini (merujuk kepada biji coklat) sebagai barang yang nilainya tinggi. Pada saat mereka dibawa di atas kapal bersama-sama dengan barang lainnya, aku mengamati bahwa pada saat salah satu dari almond ini terjatuh, mereka semua berhenti untuk mengambilkanya, seolah-olah sebuah mata telah jatuh.”
Di Guatemala, satu tomat besar setara dengan satu biji coklat, 4 biji coklat dapat membeli labu besar, dan 100 biji coklat dapat membeli kelinci atau kalkun betina, dan 1000 biji coklat setara dengan seorang budak. Dapat dilihat disini bahwa biji coklat merupakan barang yang mewah. Pada jaman Maya, salah satu dari hak istimewa kaum elit (istana, aristokrat, shaman, artis, pedagang dan prajurit) adalah untuk meminum coklat.
Minuman coklat diperkenalkan kepada bangsa Spanyol pada tahun 1544 oleh
bangsawan Kek’chi’ Maya, yang dibawa dari Coban, Guatemala oleh rahib Dominika
untuk menemui pangeran Phillip. Muatan biji coklat pertama tiba di Sevilla,
Spanyol pada tahun 1585. Hanya dalam satu abad, kuliner coklat dan penggunaan
medisnya telah menyebar sampai ke Prancis, Inggris, dan daerah lainnya di Eropa
Barat. Kebutuhan akan minuman ini membawa Prancis untuk membangun tempat
penanaman coklat di Karibia, sedangkan Spanyol kemudian mengembangkan penanaman
coklat di koloni mereka, Filipina. Coklat kemudian menjamur pada tahun 1880-an
setelah diperkenalkan sebagai tanaman dagang kepada koloni Inggris di Gold
Coast, Afrika Barat.
Sumber : PARIS VAN JAVA CITY.com
Mengenal sejarah dari Coklat,makanan afrodisiak
Ada
beberapa makanan yang dapat membangkitkan gairah untuk memakannya,salah satunya
adalah coklat.Cerita rakyat dari beraneka ragam budaya telah mengklaim bahwa
dengan memakan coklat dapat meningkatkan kesehatan,kekuatan,dan gairah
sexual.Keberadaan makanan berbahan coklat sekarang mudah sekali ditemukan dan
kita bisa mengambil manfaat darinya. Nah,mulai dari manfaat mana dari coklat
yang mengobsesi kita?
Asal muasal
pohon coklat
Pohon
kakao yang polongnya mengandung biji yang dapat diolah menjadi coklat,telah ditemukan
2000 tahun yang lalu di hutan hujan tropis di Amerika.Orang pertama yang
diketahui telah mengonsumsi coklat adalah suku maya pada 220-900 Masehi.mereka
mencampur benih kakao dengan bumbu rempah yang pahit dan pedas yang mereka
yakini sebagai obat yang mujarab untuk kesehatan.
Bagi
bangsa maya,biji coklat melambangkan kehidupan dan kesuburan.Ini juga sering
dihadirkan dalam ritual keagamaan,termasuk upacara pernikahan,dan sering
disebut sebagai makanan para dewa.Di mexico tengah,suku Aztec percaya banyak
manfaat dan kekuatan yang di dapat dari mengonsumsi coklat sebagai nutrisi
bahkan meningkatkan kualitas afrodisiak.
Eropa
merasakan coklat pertama mereka pada tahun 1519,ketika Montezuma menawarkan
minuma pedas kepada penjelajah spanyol dan pasukannya.Penjajah spanyol itu
kemudian membawa biji coklat tersebut kembali ke spanyol,dimana mereka
memperkenalkan rempah-rempah baru dan gula kedalam ramuan cair.Minuman yang
tadinya iseng itu menyebar ke seluruh Eropa,dimana ia tetap menjadiminuan dari
penguasa selama berabad abad.Reputasi coklat sebagai makanan peningkat gairah
sexual (afrodisiak) berkembang di istana perancis.seni dan sastra erotis
terinspirasi oleh substansinya yang menggoda.Casanova yang terkenal
itupun,melakukan kebiasaan minum coklat sebelum memulai petualangan
romantisnya.Bahkan saat inipun pengetahuan romantisme menguidentikan coklat
sebagai afrodisia.
Mesin
pembuat coklat pertama di buat di Barcelona pada tahun 1780.Membuka jalan untuk
produksi masal coklat.Kemudian penemuan mekanis memungkinkan untuk memproduksi
coklat yang halus,krim,dan coklat padat untuk dimakan,tidak lagi coklat cair
yang hanya bisa diminum.Coklat Bar pertama dikembangkan oleh pembuat coklat
inggris Fry & Sons di awal tahun 1800an.
Pada
tahun 1875,coklat susu pertama diperkenalkan ke pasar oleh Daniel peter dari
Swiss.Coklat menjadi begitu populer di seluruhdunia,bahkan selama perang dunia
II pemerintah Amerika serikat membawa coklat kepada pasukan mereka.Saat ini
Angkatan darat Amerika memasukkan coklat dalam ransum mereka.Bahkan coklat
telah dibawa ke ruang angkasa sebagai bagian dari diet astronot AS.
Apakah
coklat benar-benar suatu afrodisiak?
Tidak
juga,meskipun sepanjang sejarahnya coklat telah di akui sebagai salah satunya.Coklat
mengandung sejumlah kecil bahan kimia yang disebut PEA(Phenylethylamine) atau
sering disebut ‘Obat cinta’.Dan itu sering dikaitkan dengan regulasi energi
phisik,mood,dan perhatian.Sejumlah kecil PEA dilepaskan pada saat-saat euphoria
emosional,meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.Selain coklat buah yang
juga dapat meningkatkan stamina pria adalah manggis atau garcinia mangostana.
trimakasih gan sudah berbagi ilmu sangat bermanfaat sekali
BalasHapusthank's buat artikelnya,,